Juadah ialah kudapan tradisional khas Sidoarjo yang terbuat dari ketan, gula, pewarna makanan. Biasanya juadah dibentuk dua lapis. Lapisan paling atas, biasanya berwarna hijau atau merah muda. Lapisan bawah biasanya berwarna putih kusam warna orisinil ketan.
Kudapan ini mempunyai cita rasa yang menyerupai dengan yangko, kudapan khas Yogyakarta. Perbedaannya terletak pada warna juadah yang biasanya terdiri dari 2 warna dan tingkat kekenyalan juadah yang lebih pekat dari yangko. Keunikan lain dari juadah ialah cara memotong kudapan ini yang tidak biasa. Jika olahan dari ketan menyerupai wajik, tetel, jenang ketan yang dipotong memakai pisau, juadah justru harus dipotong dengan gunting. Mengingat tekstur juadah yang sangat pekat dan kenyal.
Juadah biasa disajikan pada acara-acara penting seperti: hantaran lamaran, hantaran pernikahan, pengajian, penyambutan tamu, lebaran, maupun acara-acara watak lainnya. (Wikipedia)
Kudapan ini mempunyai cita rasa yang menyerupai dengan yangko, kudapan khas Yogyakarta. Perbedaannya terletak pada warna juadah yang biasanya terdiri dari 2 warna dan tingkat kekenyalan juadah yang lebih pekat dari yangko. Keunikan lain dari juadah ialah cara memotong kudapan ini yang tidak biasa. Jika olahan dari ketan menyerupai wajik, tetel, jenang ketan yang dipotong memakai pisau, juadah justru harus dipotong dengan gunting. Mengingat tekstur juadah yang sangat pekat dan kenyal.
Juadah biasa disajikan pada acara-acara penting seperti: hantaran lamaran, hantaran pernikahan, pengajian, penyambutan tamu, lebaran, maupun acara-acara watak lainnya. (Wikipedia)
Komentar
Posting Komentar